Indonesia adalah negara yang sangat kaya dan memiliki berbagai macam kekayaan alam yang sangat berlimpah. Maka, apabila anda benar-benar seseorang yang mencintai tanah air ini, mari kita bersama-sama memberikan kontribusi untuk tanah air kita, salah satunya dengan cara menjaga kekayaan laut Indonesia.
Betapa potensial sekali negeri ini, apalagi jika ditengok dari potensi kelautannya.Jika dilihat dari letak geografis dan garis lintang serta bujur, Indonesia adalah surga bagi ikan-ikan untuk berkeliaran dan mencari nafkah. Mulai dari ikan yang paling imut (ikan teri), ke yang berisi seperti tongkol, yang karnivor seperti piranha dan hiu, lambang harapan lumba-lumba, sampai lambang kekuatan paus.
Ada potensi pengembangan rumput laut yang menjadi komoditi eksport, garam yang menjadi asupan mineral manusia, udang, kepiting, siput, bahkan sampai hewan langka seperti kura-kura dan penyu juga sangat berguna.
Oleh
sebab itu perlunya peran pemerintah untuk menjaga dan melindungi
terumbu karang yang merupakaan tempat berlindungnya ikan dan juga
sebagai tempat pemijahan ikan. Pemerintah perlu mengawasi dan melarang
nelayan yang melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan pukat
harimau, pemboman,dan menggunakan zat berbahaya yang dapat merusak
terumbu karang.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan banyak menyimpan kekayaan alam. Dengan luas lautan hampir 70% dari total keseluruhan luas negara Indonesia, Sebesar 14 persen dari terumbu karang dunia ada di Indonesia. Diperkirakan lebih dari 2.500 jenis ikan dan 500 jenis karang hidup di dalamnya, tetapi belum banyak dipahami betul nilainya bagi bangsa Indonesia.
Terumbu karang merupakan
pusat keanekaragaman hayati laut terkaya di dunia yang memiliki struktur
alami serta mempunyai nilai estetika yang tiada taranya. Selain sebagai
lingkungan yang alami, terumbu karang juga mempunyai banyak manfaat
bagi manusia dalam berbagai aspek ekonomi, sosial dan budaya.
Kekayaan spesies terumbu karang, ikan, dan biota laut lainnya tampak berlimpah di Perairan Alor, Nusa Tenggara Timur. Segitiga Terumbu Karang yang disebut juga sebagai “Amazon of the Seas” mencakup wilayah perairan tengah dan timur Indonesia, Timor Leste, Filipina, Sabah-Malaysia, Papua Niugini, dan Kepulauan Salomon diperkirakan dihuni sekitar 3.000 spesies ikan.
Kekayaan spesies terumbu karang, ikan, dan biota laut lainnya tampak berlimpah di Perairan Alor, Nusa Tenggara Timur. Segitiga Terumbu Karang yang disebut juga sebagai “Amazon of the Seas” mencakup wilayah perairan tengah dan timur Indonesia, Timor Leste, Filipina, Sabah-Malaysia, Papua Niugini, dan Kepulauan Salomon diperkirakan dihuni sekitar 3.000 spesies ikan.
Sayang,
ternyata banyak terumbu karang yang rusak. Menurut data dari Program
Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang di Indonesia atau Coral Reef
Rehabilitation Management Program Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(COREMAP LIPI), hanya 6,83 persen dari 85.707 km2 terumbu karang yang
ada di Indonesia berpredikat sangat baik (excellent). Terumbu karang
yang sangat baik itu tersebar di 556 lokasi. Sungguh sangat disayangkan
sekali, kekayaan alam yang sangat berlimpah di negri ini, tidak kita
jaga dengan baik, dan kita lestarikan keberadaannya.
Sementara,
dengan memiliki lebih dari 2500 jenis ikan yang hidup dan berkembang
biak di perariran Indonesia, sangat disayangkan sekali belum dapat
dimanfaatkan secara maksimal oleh rakyat Indonesia, nelayan Indonesia
belum dapat hidup makmur, padahal negara kita terkeal dengan kekayaan
lautnya. Pemerintah terkesan seperti tutup mata dan tidak terlalu
menanggapi permasalahan mengenai banyaknya nelayan asing, yang secara
sengaja menggunakan bendera Indonesia di kapal mereka, lalu bebas
menangkap ikan di daerah laut Indonesia. Hal tersebut menunjukan
lemahnya hukum dan kurangnya ketegasan dan tindakan pengamanan perairan
Indonesia dari pemerintah.
Lemahnya perlindungan
pemerintah terhadap laut Indonesia, maka menyebabkan banyak kerusakan
kekayaan laut Indonesia, seperti kerusakan terumbu karang akibat
penggunaan pukat harimau, penggunaan bom ikan, dan banyak hal lainnya,
sehingga banyak kerusakan yang diakibatkan oleh hal-hal tersebut.
Kekayaan
laut Indonesia sangat memiliki potensi yang tinggi. Baik dari segi
perdagangan hasil laut, maupun dari segi pariwisata. Dengan keaneka
ragaman dan berlimpahnya kekayaan laut negri ini, Indonesia merupakan
salah satu negara pengekspor ikan, udang dan berbagai jenis hewan laut
lainnya untuk dikirim ke luar negeri utuk diolah sebagai bahan makanan,
ikan-ikan Indonesia sudah banyak di kirim ke jepang, china, korea dan
beberapa negara lain di benua asia dan bahkan sudah menembus benua
amerika. Dari hal tersebut, kita dapat brpendapat bahwa kekayaan laut
Indonesia tidak hanya indah, tetapi memiliki kualitas internasional,
sehingga banyak negara asing yang menyukai mutu dari ikan-ikan dari laut
Indonesia.
Dari segi pariwisata, Indonesia banyak memiiki
tempat-tempat wisata laut yang menarik, kita memiiki kepulauan seribu,
taman laut bunaken, keindahan laut pulau Lombok, bali, dan banyak tempat
wisata laut menarik lainnya. Apabila kita dapat memanfaatkannya dengan
baik untu kepentingan negara ini, dunia akan menyadari bahwa Indonesia
adalah suatu negara yang memiiki keindahan yang memukau, dibalik isu-isu
negative tentang Indonesia di dinua iternasional, hal ini dapat menjadi
daya tarik tersebdiri bagi para wisatawan asing maupun lokal, untuk
berkunjung ke Indonesia.
Sangat disayangkan sekali, anugerah
dan karunia yang dimiliki oleh Indonesia akan kekayaan laut kita, dengan
berbagai macam keindahan terumbu karang, keanekaragaman ikan laut dan
berbagai macam keindahan biota laut lainnya rusak begitu saja, oleh
karena ulah dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab, yang hanya
mementingkan kepentingan pribadinya saja dan mengabaikan kelestarian
alam laut Indonesia
Semoga
laut Indonesia dapat lebih terjaga kelestarian dan keindahannya. Indonesia seperti ladang untuk mencari makan para
pemodal dan perusahaan asing, setelah panenpun lumbung mereka mampu
menampung dengan kapasitas yang sangat besar.Sungguh memilukan, untuk
negeri yang punya penduduk besar tetapi tidak dapat mengelolanya.